Kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya ke Kabupaten Nagekeo. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kab. ngada, yang memiliki pusat pemerintahannnya di Kota Mbay. Peresmiannya dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2007 berdasarkan UU No. 2 Tahun 2007. Memiliki luas 1.416,96 km2. Untuk lebih mengetahui kunjungi www.nagekeokab.go.id. Kabupaten Nagekeo tergolong daerah yang beriklim tropis dan terbentang hampir sebagian besar padang rumput, juga ditumbuhi pepohonan seperti kemiri, asam, kayu manis, lontar dan sebagainya serta kaya dengan fauna, antara lain hewan-hewan besar, hewan-hewan kecil, unggas, binatang menjalar, dan binatang liar. Karena kabupaten ini belum mempunyai bandara sendiri, maka kami melakukan penerbangan dari Bandara Eltari Kupang Menuju Bandara Soa, Ngada, kemudian menggunakan mobil travel menuju Mbay sekitar 2 setengah jam perjalanan.
Perjalanan ini dalam rangka kegiatan lomba desa/ kelurahan tingkat Provinsi NTT Tahun 2015. Perlombaan
Desa dan Kelurahan Adalah
proses/kegiatan menilai keberhasilan masyarakat Desa/Kelurahan dalam membangun
selama setahun, dengan menggunakan indikator
penilaian umum dan indikator penilaian khusus (sesuai kondisi masing-masing),
yang dilakukan secara berjenjang mulai dari Tingkat
Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi serta perlombaan Desa dan perlombaan
Kelurahan Tingkat Nasional. Perlombaan desa dan kelurahan yang dilaksanakan secara berjenjang
setiap tahun, berperan sebagai sarana motivasi dalam mempertahankan dan
meningkatkan kinerja Pemerintah dan masyarakat Desa/Kelurahan, yang secara
psikologis, mempertebal percaya dan kebanggaan diri Pemerintah Desa/Kelurahan
serta masyarakat dalam pembangunan. Yang menjadi Juara I lomba desa di tk. Kab. Nagekeo adalah Desa Waekokak, Kec. Aesesa. Sedangkan kelurahan yang menjadi juara adalah Kelurahan Nagesapadhi, Kec. Boawae. Senin, 8 Juni 2015, kami (Tim Penilai Lomba Desa/Kel) bersama Kaban dan beberapa orang pegawai di lingkup BPMPD Kab. Nagekeo menuju Desa Waekokak. Sepanjang perjalanan sejauh mata memandang kiri- kanan jalan berderet perbukitan dengan hamparan sabana yang luas...
|
Jalan menuju Desa Waekokak |
Tiba di kantor desa disambut oleh kepala desa beserta seluruh perangkat dan berbagai komponen masyarakat. Dengan kain tenun adat nagekeo yang dikalungkan di leher kami sebagai ucapan selamat datang. Penyambutan selamat datang yang khas orang NTT.
Ini beberapa moment yang terekam kamera saya :
|
Wawancara dengan Kades dan Sekdes |
|
bersama ibu- ibu PKK dan Kader Posyandu |
|
hasil kerajinan tangan ibu2 PKK |
|
tas hasil kerajinan ibu2 PKK |
Desa ini juga merupakan lokasi industri garam, sekitar 1.000 ton garam pernah diproduksi beberapa bulan lalu oleh masyarakat waekokak dan Golonio di Kec. Aesesa. singkat cerita, penialain berjalan lancar, semua data dan informasi berhasil dihimpu. Time to say Good bye Waekokak..
Menjadi juara bukanlah akhir dari kita untuk berprestasi tapi semoga menjadi dorongan bagi Kepala Desa waekokak bersama warganya agar tak berhenti membangun desa, membangun secara fisik sekaligus memalui pemberdayaan.. Suatu pengalaman baru telah terekam di memori saya..
Tempat selanjutnya yang kami kunjungi yakni Kelurahan Nagesapadhi. Jaraknya sekitar 1 jam dari Kota Mbay. Sambutan yang luar biasa dan begitu meriah dari Lurah bersama warganya. Tarian adat yang diawali dengan sapaan adat dalam bahasa daerah mereka yang saya pun tidak tau artinya, namun seperti ucapan selamat datang..Berikut beberapa momen yang bisa saya bagi:
|
penyambutan yang hangat dari warga Nagesapadhi |
|
rombongan menuju kantor Lurah |
|
acara pembukaan |
|
Lurahnya seorang wanita, Ibu Shita |
Berikut beberapa hasil pangan lokal dan kerajinan tangan masyarakat Nagesapadhi :
|
ini beberapa pangan lokal, yang di botol aqua itu adalah susu kedelai, masyarakat memproduksinya secara tradisional, blm ada kemasannya. |
|
kacang- kacangan |
|
stand kerajinan tangan dan pangan lokal |
|
ada kain tenun, tas-tas kecil khas daerah yang unik |
Kelurahan Nagesapadhi memiliki banyak potensi yang masih perlu dikembangkan lagi.. Terimakasih kepada ibu Lurah dan segenap warga yang begitu antusias mengikuti perlombaan. Tetap berkarya membangun Nagesapadhi yang sejahtera dan cerdas berlandaskan iman dan budaya.
Mengakhiri tulisan ini, terlintas dalam pikiran saya bahwa Kabupaten Nagekeo memiliki semua potensi untuk maju. Budaya dan kearifan lokal adalah kekayaan luar biasa daerah ini yang harus dikelola dan ditata secara profesional agar bernilai ekonomis dan memberikan kontribusi bagi kesejahteraan rakyat..Mari bangun dan dukung pembangunan Nagekeo ke arah yang lebih baik lagi dimulai dari desa/kelurahan melalui pemberdayaan masyarakat..
No comments:
Post a Comment