iklan atas

Tuesday, February 8, 2022

KONSEP BELA-BELI SIKKA


         

Akhir-akhir ini Bupati Sikka sering memperkenalkan  Program Bela-Beli Sikka.  “Bela-Beli Sikka” adalah konsep wujud upaya membangun perekonomian sendiri. Bela Beli Sikka memberi dukungan dan sekaligus sebagai tekad dan wujud keberpihakan dan pembelaan Pemerintah Kabupaten Sikka kepada seluruh komponen yang ada baik petani, pelaku UMKM, Koperasi, BUMD, Perusahaan, dan seluruh masyarakat Sikka dengan memanfaatkan, menggunakan, mengkonsumsi, membeli, dan mengembangkan serta mencintai produk-produk lokal dalam rangka mewujudkan kemandirian dan kedaulatan ekonomi lokal Kabupaten Sikka. “Bela-Beli Sikka” secara prinsip mendukung rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Kabupaten Sikka  Tahun 2019–2023.

 Berdasarkan ”master plan percepatan pembangunan ekonomi kabupaten sikka” hasil kajian oleh Tim Peneliti P2EB Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM” , Sektor unggulan yang potensial dikembangkan adalah:

  • ·    Pengembangan Agroindustri berbasis Kakao
  • ·    Pengembangan Agroindustri berbasis Kelapa
  • ·    Pengembangan Agroindustri berbasis Jambu Mente
  • ·    Pengembangan Minapolitan
  • ·    Pengembangan Pariwisata berbasis Ecotourism
  • ·    Tata kelola pemeritahan yang baik melalui E-government


 1.   Pengembangan Agroindustri Kakao

Luas Areal dan produksi Tanaman Kakao di Kabupaten Sika 22.966 Ha dengan Jumlah Produksi 8864,3 Ton. Komoditi Kakao yang paling banyak diproduksi di Kecamatan Hewokloang 1.149 ton dan Kecamatan Nita sebesar 1.379 ton. Namun, dua kecamatan tersebut perlu mengintensifkan lahan agar Dua kecamatan tersebut memiliki paling banyak lahan yang menghasilkan kakao hingga seribu hektar.

Oleh karena itu perlu membuat usaha hilir berbasis kakao di dua kecamatan tersebut. Industri yang bisa dikembangkan antara lain:

-      Industri cocoa liquir (cokelat cair)

-      Industri cocoa butter (mentega cokelat)

-      Industri cocoa cake

-      Industri cocoa powder (bubuk cokelat)

 

Untuk menunjang ketersediaan bahan baku perlunya dukungan dari kecamatan lain agar supply bahan baku tidak dipenuhi hanya dari dua kecamatan tersebut dengan pemberian

 

Pendampingan oleh pemerintah dilakukan dengan pendampingan produksi dan pemasaran yaitu melalui program pengembangan industri pengolahan hasil dari hulu ke hilir, pendampingan kualitas produk.

  Dengan melihat  begitu besarnya potensi kakao yang dimiliki oleh Kabupaten Sikka, maka diperlukan strategi untuk menarik investor agar mau menanamkan modalnya di Sikka terutama investasi dalam bentuk pendirian pabrik pengolahan terutama untuk agro industri hilir kakao., atau mendorong kelompok UKM berbasis industri kakao.

  2.   Pengembangan Agroindustri berbasis Kelapa

Luas Areal Tanaman Kelapa di Kabupaten Sikka 19.125 Ha  dengan jumlah produksi 10.690 ton. Komoditi Kelapa yang paling banyak diproduksi di Kecamatan Nita dan Lela.

Dengan produksi kelapa sebesar 10.690 ton, perlu diintensifkan agar kelapa menjadi produk unggulan sikka. Pengembangan produk unggulan industri kelapa dilakukan melalui diversifikasi produk seperti : VCO, minyak goreng kelapa, minuman isotonic, coconut milk/santan, nata de coco, selain itu pembuatan matras dari sabut kelapa, dan batang kelapa untuk pembuatan mebel dan furniture.

 

Produk yang menjadi tren adalah VCO tidak hanya menjadi minyak oles biasa tapi  produk VCO bisa terdiferensiasi kedalam berbagai produk menjadi sabun mandi, moisturizing lotion, lulur mandi, lotion, dan massage lotion.

 

Pengusaha sukses harus didatangkan ke Sikka agar mampu merangsang produksi VCO di Sikka.

Apabila ini dikembangkan di Sikka tentunya akan muncul kisah sukses para pengusaha VCO dari Sikka.



3. Pengembangan Industri Jambu Mete

 

Luas Areal Tanaman Kelapa Jambu Mente di Kabupaten Sikka Jambu mente 21 223 Ha dengan produksi 9936,22  ton. Produksi Jambu Mete disetiap kecamatan cukup merata.Progam pengembangan agrobisnis jambu mete dengan penguatan industri hulu dan hilir tanaman jambu mete. Pohon industri jambu mete:

-      Bagian batang digunakan sebagai arang,

-      daunnya sebagai bahan makanan ulat sutra.

-      Buah jambu mete bagian dagingnya dapat diolah menjadi selai  dan sari buah/jus. Jus tersebut bisa dibuat dalam kemasan atau menjadi welcome drink di hotel.

-      Bijinya dapat dimanfaatkan  dengan pembangunan industri.

Kulit biji dijadikan minyak rem.

Biji Mete kupas dapat diolah menjadi makanan khas Sikka dikonsumsi oleh penduduk Sikka dan wisatawan.

 

Mete juga digunakan sebagai pelengkap produk-produk cokelat.

Ketersediaan kakao dan mete di Sikka menjadi nilai plus untuk menarik pabrik cokelat untuk mendirikan pabrik cokelat di Sikka.

 


4. Pengembangan Minapolitan

 

Pembangunan sektor kelautan dan perikanan dengan konsep minapolitan yakni dengan pendekatan dan sistem manajemen kawasan cepat tumbuh layaknya kota. Dengan pendekatan kawasan kluster produksi,

Peluang investasi di sikka:

-      industri pengalengan ikan

jenis produk dari industri ini adalah ikan kaleng dan ikan beku. Dengan peluang investasi adalah fasilitas pengolahan makanan (pabrik) dan kapal penangkapan ikan dengan kapasitas lebih dari 30 gross ton Menjadikan tuna dan cakalang sebagai hasil utama Sikka sehingg.a fokus pengolahan ikan dan pengalengan ikan adalah pengembangan tuna dan cakalang

-      industri pengolahan ikan

jenis produk dari industri ini adalah snack ikan, abon, ikan kering yang dikemas.

-      industri rumput laut

jenis produksi adalah keragihan, seperti rumput laut kering.

 

program aksi yang dibutuhkan untuk mengembangkan minapolitan adalah:

-       

-      Terdapat unit produksi , pengolahan, pemasaran dan jaringan usaha yang aktif berproduksi, mengolah dan atau memasarkan yang terkonsentrasi di suatu lokasi dan mempunyai mata rantai produksi pengolahan dan pemasaran yang saing terkait.

-      Pembangunan fasilitas pendukung berupa aksebilitas terhadap pasar, permodalan, sarana dan prasarana produksi dan pengolahan

-      Pengembangan komunitas lokal yang mengelola kawasan minapolitan

-      Meningkatkan promosi baik melalui pameran usaha, suatu kampanye untuk memakan hasil perikanan, atau melalui sistem website

 


5. Pengembangan Pariwisata berbasis Ecotourism

Pengembangan dapat dilakukan dengan menjual paket wisata yang bekerja sama dengan kabupaten/kota lain di provinsi NTT dan Bali. Paket wisata yang dijual bisa berupa wisata alam, wisata budaya, dan wisata rohani.

 Ecotourism dalam penyelenggaraannya dilakukan dengan kesederhanaan, memelihara keaslian alam dan lingkungan, memelihara keaslian seni dan budaya, adat-istiadat, kebiasaan hidup the way of life), menciptakan ketenangan, memelihara flora dan fauna, serta terpeliharanya lingkungan hidup sehingga tercipta keseimbangan antara kehidupan manusia dengan alam sekitarnya.

 Ada 4 unsur penting dalam ecotourism yakni pro-aktif, kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup, keterlibatan penduduk lokal, unsur pendidikan. Wisatawan yang datang tidak hanya untuk menikmati alam sekitarnya  tetapi juga mempelajarinya sebagai peningkatan pengetahuan dan pengalaman.Perlu adanya slogan promosi daerah seperti “Sikka, The Paradise Of East Nusa Tenggara”

 Salah satu produk khas yang sudah menjadi potensi unggulan di Sikka namun belum digarap secara maksimal yakni “moke”. Pemerintah daerah Sikka  berkomitmen untuk mengembangkan produk olahan moke. Untuk meningktkan kualitas dan harga moke, prroduk moke dikemas dalam kemasan botol yang menarik dan penetapkan kadar alkohol label SNI. 

Dengan konsep ‘BELA BELI SIKKA” yang berasaskan ideologi ekonomi kerakyatan maka, terhadap 324 UKM di Kabupaten Sikka yang mempunyai keterbatasan untuk mengembangkan usaha dan bahwa produk lokal yang beredar di Sikka agar mempunyai daya saing pangsa pasar lokal, nasional dan internasional, perlu kebijakan Pemerintah Daerah yang memberi dukungan mulai dari bahan baku, pengembangan usaha, pemasaran, tenaga kerja, kepemilikan hak atas kekayaan intelektual, sertifikasi dan standardisasi serta keterlibatan masyarakat dan dunia usaha dalam memajukan usaha produk lokal. Juga Perlu dikuatkan dengan adanya Perda tentang Perlindungan Produk Lokal. Perda ini bertujuan untuk  menumbuhkan kemandirian ekonomi yang terlindungi, dan pemberdayaan masyarakat. Masyarakat Sikka juga didorong untuk mencintai dan menggunakan produk lokal, dengan demikian kemandirian ekonomi bisa terwujud.

 Demikian sedikit penjelasan mengenai konsep Bela-Beli Sikka, yang masih butuh kajian secara mendalam dan menyeluruh dari semua sektor sehingga Bela-Beli Sikka tidak hanya sekedar menjadi konsep tapi nantinya secara cepat, tepat, dan berkelanjutan bisa diterapkan di Kabupaten Sikka ini.

 

 


No comments:

Post a Comment

Seharian Keliling Kawasan TWAL Teluk Maumere

       Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Gugus Pulau Teluk Maumere terletak di kawasan utara Pulau Flores dan berbatasan dengan Laut Flores. Kaw...